Pada tempat yang pertama Kami keluarga besar ASPEKRINDO mengucapkan
“selamat berhari raya qurban 1430 H” dan semoga dalam momen ini kita
mendapatkan spirit pengorbanan yang dihiasi keikhlasan.
Pada
hari raya qurban ini, momen yang sangat penting dan selalu dikenang
dalam sejarah adalah peristiwa keikhlasan hati Nabi Ismail dan keridhaan
Nabi Ibrahim bersama sang istri tercinta Hajar untuk mengurbankan
anaknya. Banyak pelajaran hidup yang bisa digali untuk diteladani,
bagaimana kita menjadi pribadi yang ikhlas menjalani hidup dan menjadi
pelita di tengah kegelapan masyarakat. Kondisi sosial ekonomi yang terus
terhimpit menjadikan kita pribadi yang egois dan selalu mengutamakan
keuntungan sendiri. Sehingga terjadilah persaingan yang tidak sehat
demi memuaskan kebutuhan pribadi ataupun golongan tertentu. Ungkap saja
pada beberapa waktu lalu, momen besar pemilihan umum dari daerah sampai
pusat Negara ini, terdapat banyak hal yang menyita waktu kita dan hampir
setiap hari layar kaca kita dihiasi oleh perselisihan pemilu. Sesuatu
hal kecil dan besar yang terjadi tersebut dikarenakan adanya ketidak
harmonisan antara pribadi dan sosial kita, ketidak harmonisan antara
fitrah manusia kita, mengutamakan kepentingan pribadi ataupun golongan
yang berdampak pada lahirnya sifat iri, dengki, saling menyalahkan dan
saling curiga. Fenomena sosial ini terus tumbuh subur di negeri kita
ini, mungkin saja terjadi karena kita telah melupakan fungsi agama
tersebut sebagai penata sosial masyarakat kita. Agama hanya diartikan
sebagai ritual Shalat, Puasa, Haji, sekadar berkurban dan Berlebaran.
Namun kita ternyata hanya melihat sisi yang sangat kecil dari arti hadir
agama yang sebenarnya. Agama Islam khususnya hadir sebagai agama yang
memberi rahmat bagi seluruh kaum, seluruh ummat. Yang akan menyatukan
kita dari berbagai perbedaan sosial, yang sangat menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, menjaga keharmonisan manusia dan
lingkungan, manusia dan sosialnya, manusia dengan penciptanya,
sebagaimana ajaran Rasulullah Muhammad SAW.
Momentum ini mengajak
kita untuk kembali menuju fitrah manusia yang sesungguhnya, sehingga
manusia menjadi khalifah yang bermartabat, bijaksana dan memberi rahmat
bagi seluruh alam. Karena “hidup itu bermakna ketika berbagi”.
TAQABBALALLAHU MINNA WA MINGKUM
0 komentar:
Posting Komentar