BUDIDAYA KEPITING CANGKANG LUNAK MENGGUNAKAN EKSTRAK BAYAM

PELATIHAN BUDIDAYA KEPITING CANGKANG LUNAK MENGGUNAKAN EKSTRAK BAYAM DI SUMATERA UTARA

                Budidaya kepiting cangkang lunak sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat pesisir Sumatera Utara dan hingga saat ini prospek usaha budidaya komoditi ini masih sangat menjanjikan.  Namun sayangnya, pola budidaya yang diterapkan yakni melakukan pemotongan kaki kepiting sebagai tahap awal mendapatkan kepiting lunak telah menimbulkan berbagai permasalahan.  Salah satunya adalah ketika seorang istri pembudidaya melahirkan ANAK YANG CACAT (lahir tanpa jari tangan dan kaki) maka budidaya ini mulai ditinggalkan oleh petani dari Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai.  Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa hal ini adalah karma dari perilaku memotong kaki kepiting untuk mendapatkan kepiting cangkang lunak.  Lain lagi masalah yang dialami oleh pembudidaya kepiting cangkang lunak di Kabupaten Langkat, akibat pemotongan kaki maka timbul penyakit DARAH PUTIH pada kepiting peliharaannya.  Ciri kepiting yang terkena penyakit adalah kepiting tidak mau molting dan ketika kaki renang (kaki yang tidak dipotong sebagai syarat dari teknik mutilasi) di cabut maka akan keluar cairan berwarna putih susu.

                Berangkat dari masalah tersebut, Pimpinan kantor perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumatera Utara dan Aceh) mengundang Prof Dr Ir Yushinta Fujaya untuk memberikan pelatihan budidaya kepiting cangkang lunak menggunakan teknik terbaru yang dikembangkannya yakni NATURAL PLUS EKSTRAK BAYAM.  Pelatihan ditujukan bagi pembudidaya kepiting dari 3 (tiga) kabupaten, yakni Langkat, Deli Serdang, dan Serdang Bedagai.  Pelatihan dilaksanakan selama 2 (dua) hari dari tanggal 29 – 30 Oktober 2012.  Kegiatan dilakukan di 2 (dua) lokasi yang berbeda yaitu di Desa Lubuk Kasih, Kecamatan Brandan Barat bagi pembudidaya dari Kabupaten Langkat, dan di Hamparan Perak bagi pembudidaya dari Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai.  Pelatihan ini menghadirkan selain petani pembudidaya, juga Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan beserta staf, Kepala Desa dan aparatnya, Kepala Kecamatan, Tokoh masyarakat lainnya, dan juga mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara dan Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan dan Kelautan.  Pelatihan dibuka oleh Asisten Direktur Bank Indonesia Wilayah IX Ir.Demina R Sitepu, MBA mewakili Direktur Eksekutif Nasser Atorf. 

                Kegiatan berlangsung cukup hangat dan lancar di bawah koordinasi Bapak Nurmatias dan Tim.  Cuaca juga sangat bersahabat.  Para peserta antusias mengikuti pelatihan.  Kegiatan dibagi dalam 2 (dua) sesi utama, yakni presentasi untuk menjelaskan bagaimana PROFIL industri kepiting lunak di Indonesia, metode budidaya kepiting lunak menggunakan ekstrak bayam, dan bagaimana ekstrak bayam diaplikasikan untuk menstimulasi molting lebih cepat.  Sesi kedua adalah praktek penyiapan dan aplikasi penyuntikan ekstrak bayam.  Pada kesempatan ini Prof Dr Ir Yushinta Fujaya didampingi oleh Bapak Nur Alam, S.Pi.  Pelatihan ditutup dengan penyerahan buku BUDIDAYA dan BISNIS KEPITING LUNAK oleh Ibu Ir.Demina R Sitepu, MBA kepada perwakilan peserta dan foto bersama.

Peserta menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh Prof Dr Ir Yushinta Fujaya

Peserta menyimak apa yang disampaikan oleh Bapak Nur Alam SPi sebelum praktek aplikasi ekstrak bayam 

Seorang pembudidaya dari Kabupaten Deli Serdang berlatih menyiapkan larutan ekstrak bayam untuk disuntikkan pada kepiting

Praktek Aplikasi Penyuntikan Ekstrak Bayam

Penyerahan buku BUDIDAYA dan BISNIS KEPITING LUNAK yang ditulis oleh Prof Dr Ir Yushinta Fujaya dkk dan diterbitkan oleh Brillian Internasional

Foto Bersama peserta setelah pelatihan di Desa Lubuk Kasih Kecamatan Brandan Barat

                         Foto bersama peserta setelah pelatihan di Hamparan Perak